BUKIT TINGGI, SUMATERA BARAT
4 HARI 3 MALAM
HANYA RM800 Termasuk tiket kapalterbang, transport, hotel
dan makan ( 3x pagi, 3x tghhari, 3x malam)
Travel agent menyedikan pakej yang sama dengan bayaran antara Rm950 hingga 990.
Anda boleh berjimat antara Rm150-190
Jam Gadang dan kereta kuda menanti anda
Jangan lepaskan peluang pengalaman menaiki kereta
kuda untuk ronda2 di bandar dengan kadar bayaran
sekitar rm12
Kota Bukittinggi adalah salah satu kota di Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 25,24 km dan berpenduduk kurang lebih 100.000 orang. Perjalanan dari kota Padang sejauh 90 km dan mengambil masa sekitar 2 jam. Bukittinggi dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago.
Jangan lepaskan peluang pengalaman menaiki kereta
kuda untuk ronda2 di bandar dengan kadar bayaran
sekitar rm12
Kota Bukittinggi adalah salah satu kota di Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 25,24 km dan berpenduduk kurang lebih 100.000 orang. Perjalanan dari kota Padang sejauh 90 km dan mengambil masa sekitar 2 jam. Bukittinggi dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago.
Kota tempat kelahiran Proklamator RI - Bung Hatta ini, adalah sebuah kota budaya di Sumatera Barat dan terkenal dengan Jam Gadang, sebuah landmark berbentuk jam besar mirip Big Ben, yang merupakan simbol kota Bukittinggi.
Selain itu Bukittinggi juga terkenal sebagai kota wisata berhawa sejuk, dan bandar kembar dengan Seremban, Negeri Sembilan
Bukittinggi merupakan salah satu daerah perdagangan di pulau Sumatera. Pusat perdagangan borong untuk barang-barang keluaran kota ini yang terletak di Pasar Aur Kuning. Sementara Pasar Ateh (atas), Pasar Bawah, dan Pasar Lereng, yang terletak berdekatan dengan Jam Gadang, lebih merupakan pasar wisata yang dekat dan terkenal dengan kultur Budaya Minangkabau yang terkenal dengan hasil kerjatangan yang bermutu tinggi seperti sulam.
Pemandangan Jam Gadanf dari Pasar Atas
Bukittinggi dikenali sebagai "kota wisata" (kota Pelancongan) kerana di sini terdapat banyak tempat pelancongan yang mesti dikunjung. Lembah Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan pengunjung untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepun sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai 'Lobang Jepang'.
Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau, kebun binatang dan benteng Fort de Kock yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh. Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi
Pasar Atas berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Atas yang selalu ramai terdapat banyak penjual kerajinan bordir dan makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti Karupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, serta Karupuak Jangek (Kerupuk Kulit) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau dan Karak Kaliang, sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8.
Danau Maninjau terletak sekitar 36 km atau sekitar 45 menit perjalanan dengan mobil dari kota Bukittinggi.
Secara geografis, Bukittinggi, terdiri dari bukit-bukit. Oleh sebab itu jalannya mendaki dan menurun, berdasarkan bukit itulah kemudian, pemerintahan dibagi (sebelum Orde Baru memecahnya ke dalam Kelurahan), ke dalam 5 jorong yang disebut juga dengan Kurai Limo Jorong (Jorong Guguak Panjang, Jorong Mandiangin Koto Selayan, Jorong Bukit Apik Pintu Kabun, Jorong Aua Birugo, dan Jorong Tigo Baleh).
Dan pada saat ini juga telah dibangun pusat perbelanjaan modern di Bukittinggi.
Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau, kebun binatang dan benteng Fort de Kock yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh. Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi
Pasar Atas berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Atas yang selalu ramai terdapat banyak penjual kerajinan bordir dan makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti Karupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, serta Karupuak Jangek (Kerupuk Kulit) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau dan Karak Kaliang, sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8.
Danau Maninjau terletak sekitar 36 km atau sekitar 45 menit perjalanan dengan mobil dari kota Bukittinggi.
Secara geografis, Bukittinggi, terdiri dari bukit-bukit. Oleh sebab itu jalannya mendaki dan menurun, berdasarkan bukit itulah kemudian, pemerintahan dibagi (sebelum Orde Baru memecahnya ke dalam Kelurahan), ke dalam 5 jorong yang disebut juga dengan Kurai Limo Jorong (Jorong Guguak Panjang, Jorong Mandiangin Koto Selayan, Jorong Bukit Apik Pintu Kabun, Jorong Aua Birugo, dan Jorong Tigo Baleh).
Dan pada saat ini juga telah dibangun pusat perbelanjaan modern di Bukittinggi.